Kamis, 15 Januari 2015

IDEALISME Vs. PRAGMATISME. PILIH YANG MANA?

Apabila idealisme dan pragmatisme dapat dijadikan sebagai sebuah kontinum, mungkin keduanya berada pada kutub yang berlawanan. Idealisme berusaha membuat segala sesuatu pada kondisi yang paling  sempurna yang statis dan terprediksi. Sementara pragmatisme melihat sesuatu selalu berubah dan tumbuh, dimana yang terpenting adalah kebermanfaatan praktis bagi manusia. Idealisme melihat dunia dalam hitam dan putih, dan tentunya berusaha mengarahkan semua perilaku pada area putih. Pragmatisme memiliki

MEMBUDAYAKAN IDEALISME MAHASISWA

Mahasiswa, kritis dan idealisme, tiga kata yang erat dan tidak bisa dipisahkan. Menjadi mahasiswa tentunya tak lengkap rasanya kalau tidak mempunyai satu sifat naluri idealisme, idealisme muncul seiring dengan kedewasaan mahasiswa itu sendiri, ditunjang dengan lingkungan kampus yang menjadikan mahasiswa mempunyai pendirian teguh di kala benar dan salah. Pendirian yang tidak tergoyahkan dan tidak mau mengalah satu sama lainnya itulah ciri idealisme  mahasiswa jaman sekarang. Tidak pernah menilik letak kesalahan dan kebenaran yang ada, tetapi hanya melihat satu sisi pandangan yang menurut mereka benar dan cocok untuk dirinya dan komunitasnya saja.

MAHASISWA JANGAN JADI ANAK KARBITAN

Anak-anak yang Digegas Menjadi Cepat Mekar, Cepat Matang, Cepat Layu…
Pendidikan bagi anak usia dini sekarang tengah marak-maraknya. Dimana mana orang tua merasakan pentingnya mendidik anak melalui lembaga persekolahan yang ada. Mereka pun berlomba untuk memberikan anak-anak mereka pelayanan pendidikan yang baik. Taman kanak-kanak pun berdiri dengan berbagai rupa, di kota hingga ke desa. Kursus-kursus kilat untuk anak-anak pun juga bertaburan di berbagai tempat. Tawaran berbagai macam bentuk pendidikan ini amat beragam. Mulai dari yang puluhan ribu hingga jutaan rupiah per bulannya. Dari kursus yang dapat membuat otak anak cerdas dan pintar berhitung, cakap berbagai bahasa, hingga fisik kuat dan sehat melalui kegiatan menari, main musik dan berenang. Dunia pendidikan saat ini betul-betul penuh dengan denyut kegairahan. Penuh tawaran yang menggiurkan yang terkadang menguras isi kantung orangtua …
Captive market! Kondisi diatas terlihat biasa saja bagi orang awam. Namun apabila kita amati lebih cermat, dan kita baca berbagai informasi di internet dan literatur yang ada tentang bagaimana pendidikan yang patut bagi anak usia dini, maka kita akan terkejut! Saat ini hampir sebagian besar penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak usia dini melakukan kesalahan. Di samping ketidak-patutan yang dilakukan oleh orang tua akibat ketidak-tahuannya!

Anak-Anak Yang Digegas…

Ada beberapa indikator untuk melihat berbagai ketidak-patutan terhadap anak. Diantaranya yang paling menonjol adalah orientasi pada kemampuan intelektual secara dini.

PEMBENTUKAN NEGARA-BANGSA (Nation State) INDONESIA DAN POSISINYA DALAM KONSTALASI INTERNASIONAL

PEMBENTUKAN NEGARA-BANGSA (Nation State) INDONESIA DAN
POSISINYA DALAM KONSTALASI INTERNASIONAL
Oleh : Khoirul Anam
Pendahuluan
Kita sebagai bangsa Indonesia tentunya harus memahami latar belakang berdirinya sebuah Negara Indonesia agar rasa nasionalisme kita tumbuh dan kokoh serta tidak mudah hilang-lepas karna perkembangan modernsisasi yang semakin kompleks. Berbicara masalah ke-indonesia-an sebenarnya menarik jika kita benar-benar memahami kondisi bangsa kita yang sesungguhnya baik sejarah awal berdirinya, saat ini dan bahkan perkembangan ke-indonesia-an yang akan datang. Namun jika kita amati sebagaimana ketika kita mendengarkan pelajaran sejarah waktu kita di sekolah dengan tanpa diresapi dalam hati mendalam, tentunya kita akan mendapati secuil dampak (bekas) yang tidak berarti apa lagi kalian yang sekarang berada di bangku kuliah yang mempunyai gelar ”mahasiswa” yang mungkin orang lain merasa sungkan untuk mengingatkan kalian karna status yang kalian sandang saat ini. Menjadi mahasiswa seharusnya membuat kita lebih mempunyai rasa “nasionalisme” dibanding sebelumnya atau

SEPUTAR ORGANISASI

SEPUTAR ORGANISASI

Oleh : Khoirul Anam, S.Pd.I
A. Definisi Organisasi
Suatu organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin dicapai .pencapaian tujuan bukan hanya kepuasan individual,tetapi kepuasan dan manfaat bersama.
Untuk itu kalau kita berbicara tentang organisasi maka sebagian dari para ahli berpendapat ,bahwa organisasi ditinjau dari segi etimologis {Bhs} adalah berasal dari kata “organ”yang berarti susunan badan manusia yang terdiri dari berbagai bagian menuju satu tujuan .jika ditinjau dari terminology {istilah}sebagaimana yang dikemukakan oleh James D Mooney ,organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuanbersama.akan tetapi perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar organisasi,bukan “SIAPANYA”akan tetapi “APANYA”yang

KONSEP ULUL ALBAB SEBAGAI ORIENTASI PENDIDIKAN ISLAM MASA DEPAN

Oleh : Khoirul Anam Maskur (Direktur CENTER OF TRANSFORMATION)
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sejatinya merupakan proses sosial yang bertujuan untuk mengembangkan potensi hid“`up manusia baik secara individual maupun secara sosial. Sebab dengan pendidikanlah manusia dapat memerankan hidupnya sebagai makhluk yang paling mulia di dunia ini. Karena itu pendidikan juga merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berlangsung seumur hidup.
Sebagai kebutuhan pokok (primer) manusia, pendidikan itu sendiri sarat dengan nilai-nilai yang bersifat fundamental, seperti nilai sosial, nilai ilmiah, nilai moral dan nilai agama. Oleh sebab itu nilai yang dimiliki oleh pendidikan, orang akan berkeyakinan bahwa pendidikan menyimpan kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan keseluruhan aspek lingkungan hidup dan dapat menumbuhkan informmasi yang paling berharga mengenai pegangan hidup masa depan dunia serta membantu anak didik dalam mempersiapkan kebutuhan yang esensial dan substantial dalam menghadapi perubahan.
Lebih lanjut jika melihat kondisi umat Islam sekarang secara kualitatif terlihat sedang mengalami kemunduran peradaban. Di saat umat-umat lain yang banyak dipengaruhi oleh pengaruh kapitalisme yang mendominankan materialistis, konfusionisme dan sebagainya itu, nampak lebih maju. Sementara umat Islam sendiri malah berada pada posisi keterbelakangan peradaban. Hal semacam ini penting untuk kita analisa secara kritis mengapa hal itu bisa terjadi.
Secara esensial, Islam sebenarnya tidak memberikan resep, tetapi Islam banyak memberikan petunjuk, memberikan aspirasi dan etika. Di samping itu juga, Islam memberikan tuntutan yang bersifat etik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Namun muatan komprehensif dalam agama itu belum mampu merubah nasib umat muslim sendiri dikarenakan lemahnya etos keilmuan umat Islam. Ini yang membuat aksentuasi pendidikan pada wawasan normatif-teoritik nampaknya belum mampu menjadi tumpuan harapan umat dalam pergumulan kemajuan sosial budaya. Sedangkan aspek rasional-fungsionalistik, nampaknya belum digarap secara maksimal, padahal tuntutan global masa depan banyak